Senin, 23 April 2012

[inti-net] Kepala Daerah dari Parpol Cenderung Korup

 

REF. Apakah ada kepala daerah yang tidak korup? Kalau kepala daerah korup
berarti partai poliknya juga korup, sebab kedudukan yang diperoleh atas
nama partai.

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/89187

Senin, 23 April 2012 | 06:41:18 WIB

Kepala Daerah dari Parpol Cenderung Korup

JAKARTA - Kepala daerah terpilih, yang didukung oleh partai politik
(parpol), memiliki kecenderungan melakukan korupsi saat menjabat. Matinya
mesin-mesin politik partai dalam pemilihan kepala daerah menjadikan
cara-cara transaksional, seperti politik uang, menjadi salah satu pilihan
dalam upaya meraih suara.

Akibatnya, tercipta "lingkaran setan" antara politik biaya tinggi dan
beban mengembalikan modal saat berkuasa. "Karena itu, pemilih harus sadar,
jika ini dibiarkan, akan hancur mekanisme pilkada sebagai sarana
demokrasi. Politik uang adalah bentuk demoralisasi," kata pengamat politik
dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, ketika dihubungi, Minggu
(22/4).

Arie mengatakan, hingga saat ini, banyak partai politik yang belum
memiliki spirit untuk mereformasi diri dengan cara menghadirkan pola baru
dalam kampanye. Meskipun mereka punya tokoh-tokoh bagus, pola manajemen
politiknya belum berubah. Kekhawatiran yang muncul adalah politik uang
akan tetap mendominasi dalam setiap pemilihan kepala daerah.

Menurut Arie, pilkada dengan politik uang akan merusak kualitas demokrasi.
Dia berharap semua warga, khususnya di DKI Jakarta, yang akan melaksanakan
pemilihan gubernur periode 2012-2017, pada 11 Juli 2012, dapat melawan
praktik-praktik seperti itu.

Enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur siap bertarung dalam
Pilkada DKI Jakarta 11 Juli nanti. Mereka adalah pasangan Faisal
Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Satria yang berasal
dari jalur independen atau nonparpol, Joko Widodo-Basuki T Purnama dari
PDI-P dan Gerindra, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dari Demokrat, PKB, dan PPP,
Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dari PKS, serta Alex Noerdin-Nono
Sampono dari Golkar dan PDS.

Bangun Kejujuran
Berbeda dengan pola partai yang ingin praktis, kata Arie, cara yang
ditempuh calon perseorangan seperti Faisal Basri adalah mencoba membangun
kejujuran dan integritas moral. Karena itu pula, yang diterapkan Faisal
adalah menjadikan para pendukungnya bagian dari subjek politik.

Dengan cara itu, mereka akan jauh dari bayangan politik uang serta biaya
kampanye yang tinggi. "Calon independen ini berharap calon independen jadi
alternatif dan jadi jawaban dari kegelisahan pola kampanye partai yang
tidak mendorong pencerahan," tandas dia.

Sementara itu, Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia
(Sigma), Said Salahudin, mengungkapkan praktik kampanye dini yang
dilakukan seluruh bakal pasangan calon Pilkada DKI Jakarta kini mulai
mengkhawatirkan. Keleluasaan akibat ketiadaan aturan yang melarang
kampanye sebelum adanya penetapan calon telah menimbulkan persoalan
serius. har/P-4
--
I am using the free version of SPAMfighter.
We are a community of 7 million users fighting spam.
SPAMfighter has removed 358 of my spam emails to date.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len

The Professional version does not have this message

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Gabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/

Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com


*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
.

__,_._,___

ads

Ditulis Oleh : Gadget News and Reviews Hari: 17.41 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar