Minggu, 29 April 2012

[inti-net] Total Anggaran Perjalanan DPR Rp 1,2 Triliun

 

Refl: Mereka yang melakukan perjalanan adalah oknom-oknom wakil rakyat.
Ongkos perjalanan plesiran Rp 1,2 triliun, belum memberatkan APBN. Cuma
secupil saja. Bukankah menurut pernyataan presiden Bambang Susilo
Yudhoyono beberapa waktu silam bahwa rakyat makin makmur, jadi kalau
makin makmur berarti makin banyak fulus dimiliki. Banyak fulus berarti
juga negeri kaya. Maka oleh sebab itu para wakil rakyat harus mampu
menunjukan kekayaan yang dimiliki oleh rakyat kepada dunia luar dengan
banyak kesempatan melihat-melihat dunia luar. Entah apa yang dilihat itu
masalah lain, pokoknya ada yang mereka lihat. Apakah mereka mengerti apa
yang dilihat, itu sebahagian dari masalahnya. Tetapi bagaimana pun
hendaklah rakyat menganjurkan wakil-wakilnya agar harus rajin mengambil
kesempatan untuk bikin studi banding-banding atau baku banting. Mumpung
ada kesempatan sebagai wakil atau pemuka rakyat janganlah ragu-ragu
melakukan studi banding, duit negera adalah juga duit anda sekalian.

http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/04/28/ArticleHtmls/Total-Anggaran-Perjalanan-DPR-Rp-12-Triliun-28042012004004.shtml?Mode=0
Total Anggaran Perjalanan DPR Rp 1,2 Triliun

JAKARTA ­

Anggaran terlalu besar, tapi hasil kunjungan tidak jelas.

Kunjungan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ke Jerman dan tiga
negara lain—Republik Cek, Polandia, dan Afrika Selatan—masih akan diikuti
acara "jalan-jalan" berikutnya. Lembaga swadaya masyarakat Forum Indonesia
untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyatakan anggaran perjalanan dan
kunjungan anggota DPR untuk 2012 mencapai Rp 1,2 triliun.
Total anggaran Rp 1,2 triliun tersebut dikutip oleh Fitra dari Surat
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang perincian anggaran belanja
negara pemerintah pusat tahun 2012. Berdasarkan surat tersebut, anggota
Dewan memperoleh anggaran Rp 24 miliar untuk kunjungan kerja ke luar
negeri, Rp 99 miliar kunjungan dalam negeri, Rp 539 miliar uang reses bagi
komisi, Rp 546,7 miliar uang sosialisasi empat pilar kebangsaan, dan Rp 29
miliar untuk kunjungan kerja dalam negeri mengenai kasuskasus spesifik.

Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional, Uchok Sky
Khadafi, mengatakan tahun ini Komisi I mendapat jatah anggaran perjalanan
luar negeri sebesar Rp 5,9 miliar. "Kemarin baru dipakai Rp 3 miliar,
berarti masih ada sisa," kata Uchok.

Dia menyatakan anggaran perjalanan yang menembus Rp 1,2 triliun terlalu
besar. "Tidak efektif. Lebih baik dipangkas karena hasil kunjungan sering
tidak jelas," kata Uchok kemarin.

Pertanggungjawaban penggunaan anggaran perjalanan itu kerap tidak lengkap.
Anggota Dewan hanya menyampaikan laporan keuangan soal uang yang digunakan
untuk ongkos perjalanan. Tapi laporan narasi yang diharapkan dari hasil
kunjungan justru kerap tidak dibuat. "Hanya sedikit yang bikin laporan
narasi,"katanya.

Fitra mencatat, pada masa reses April 2012, Komisi I DPR melakukan
kunjungan kerja ke empat negara dengan anggaran belanja Rp 3,174 miliar.
Selain bertemu dengan parlemen Jerman dan berkunjung ke pabrik tank
Leopard dan beramah-tamah dengan KBRI, sesuai dengan agenda kerja Komisi
Bidang Pertahanan dan Luar Negeri itu ke Jerman, rombongan anggota DPR
tersebut terlihat pelesir di Kaufhaus des Westens (KaDeWe), kawasan pusat
belanja termewah di Kudam, Berlin Barat, oleh anggota Perhimpunan Pelajar
Indonesia (PPI).

"Anggota PPI memergoki anggota Dewan bersama istri jalan-jalan ke KaDeWe,"kata
Syafiq Hasyim, Rois

Syuriah PPI Nahdlatul Ulama cabang istimewa Jerman, melalui telepon
kemarin.
Anggota Perhimpunan Pelajar sengaja menguntit dan memantau kegiatan Komisi
I DPR di Jerman. PPI mencatat, di antara rombongan Komisi I itu terdapat
Tri Tamtomo dari PDI Perjuangan; Nurhayati Ali Assegaf, Hayono Isman, dan
Vena Melinda dari Partai Demokrat. Ada juga Ahmed Zaki Iskandar
Zulkarnain, Muchammad Ruslan, Neil Iskandar Daulay, Tantowi Yahya, dan
Yorrys Raweyai dari Partai Golkar, serta Luthfi Hasan Ishaaq dari Partai
Keadilan Sejahtera.

"Selama dua hari kami melakukan investigasi sejak kedatangan mereka di
Bandara Tegel,"katanya.

Beberapa saat sebelum kedatangan para wakil rakyat ini, sejumlah anggota
Perhimpunan telah disebar di bandar udara itu dengan membawa alat perekam
dan kamera. Mere

ka membuntuti hingga ke hotel tempat 10 anggota Komisi I menginap. Dari
hotel, beberapa anggota DPR keluar dan berbelanja ke Kaufhaus des Westens.
Syafiq menilai kunjungan ini kurang efektif. Di samping menghabiskan
banyak biaya, kegiatan tersebut sangat singkat. "Bisa dibayangkan, apa
yang dapat dilakukan dalam satu-dua hari di Berlin," ujarnya.

Meski PPI memiliki bukti foto yang merekam kegiatan anggota Dewan
berwisata dan berbelanja ke pusat belanja mewah, Ketua DPR RI Marzuki Ali
membantah tudingan bahwa anggota DPR RI ke luar negeri untuk pelesir."Tidak
ada yang pelesir. Salah itu,"kata Marzuki di sela kampanye pasangan calon
wali kota-wakil wali kota Kupang di Nusa Tenggara Timur kemarin."Kunjungan
Komisi I bukan untuk pesiar."

ANANDA BADUDU | MITRA TARIGAN | YOHANES SEO

--
I am using the free version of SPAMfighter.
We are a community of 7 million users fighting spam.
SPAMfighter has removed 695 of my spam emails to date.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len

The Professional version does not have this message

__._,_.___
Recent Activity:
Gabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/

Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com


*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
.

__,_._,___

ads

Ditulis Oleh : Gadget News and Reviews Hari: 02.18 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar