Kamis, 17 Mei 2012

[inti-net] Bentrokan Berdarah 15 Mei Polisi Dikelabui Provokator + Rombongan Obor Pattimura Dihujani Batu

 

http://www.siwalimanews.com/post/bentrokan_berdarah_15_mei_polisi_dikelabui_provokator
Wednesday, 16 May 2012
49 Warga Luka Berat
Bentrokan Berdarah 15 Mei Polisi Dikelabui Provokator

Ambon - Bentrokan berdarah yang terjadi saat arak-arakan obor perjuangan Pattimura, Selasa (15/5), diduga kuat sudah dirancang oknum-oknum tertentu. Kendati demikian, pihak kepolisian terkesan lambat akibat tidak tanggap terhadap kemungkinan terburuk yang bakal terjadi.

Bentrokan tersebut berawal saat arak-arakan obor perjuangan Pattimura yang dibawa pemuda dari Desa Batu Merah melewati kawasan persimpangan Jalan Rijali dan Tulukabessy, Keca­matan Sirimau, Kota Ambon, pada pukul 05.10 WIT.

Informasi yang dihimpun Siwalima di Tempat Kejadian Per­kara (TKP) terungkap saat tiba di lokasi tersebut ternyata ada pemuda Desa Batu Merah yang melakukan aksi sumburan api dari obor yang dibawanya. Ternyata warga yang sementara menonton di tepi jalan tersebut juga terkena sumburan api, sehingga terjadi adu mulut. Perdebatan tersebut akhirnya berkembang menjadi saling lempar obor maupun batu.

Situasi akhirnya semakin tak terkendali. Tiga orang pembawa obor pun kabur. Entah kemana mereka bertiga melarikan obor tersebut, padahal telah ditunggu oleh peserta upacara peringatan Hari Pattimura ke-195 yang dipusatkan di Pattimura Park.

Sementara kronologis versi Polda Maluku menyebutkan bentrokan ter­sebut terjadi saat obor perjua­ngan Pattimura yang sementara be­rada di tangan pemuda Batu Merah hendak dibawa menuju Pattimura Park. Namun tiba-tiba warga dari kawasan Mardika menghadang dan meminta pemuda Batu Merah menyerahkan obor tersebut kepada pemuda Mardika guna dibawa.

Permintaan tersebut ditolak oleh warga Batu Merah dengan alasan Mardika bukan merupakan desa adat sehingga tidak berhak mem­bawa obor tersebut. Adu mulut pun terjadi hingga berujung dengan aksi pelemparan batu antar warga yang berada di TKP.

Sementara itu, usai rapat koor­dinasi yang berlangsung di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (15/5), Kapolda Maluku Brigjen Polisi Syarief Gunawan mengaku, sebe­lum­nya pihaknya sudah mendapat informasi akan terjadi gangguan keamanan di Galala.

Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan digesernya personel ke kawasan tersebut, sehingga oto­matis perbatasan Batu Merah-Mardika yang merupakan titik rawan jumlah personl ikut berkurang.

"Memang kami menerima infor­masi di Galala akan terjadi gangguan keamanan sehingga personel kami geser ke sana. Pada saat aparat kita bergeser itulah timbul peristiwa berdarah tersebut," ungkapnya.

Dikatakan, pengamanan arak-arakan obor perjuangan Pattimura melibatkan sebanyak 650 personel gabungan TNI dan Polri.

Ia juga menyesalkan prosesi arak-arakan yang berlebihan dengan disertai akrobatik nyala api yang disumbur peserta arak-arakan.

"Terlalu berlebihan sehingga jatuh korban. Bisa saja akibat ke­mampuan akrobat yang disertai sumburan nyala api itu mengena warga dan terpancing emosi. Seha­rusnya pawai Obor Pattimura itu dilakukan dengan hikmat karena Pattimura merupakan pahlawan yang harus dihormati," katanya.

Terkait dengan lemparan bahan peledak yang menyerupai bom, mantan Wakil Kepala Brimob Polri ini sudah membentuk tim mengusut peledakan bom di perbatasan ka­wa­san Batu Merah-Mardika tersebut.

"Saya sudah membentuk tim untuk mengungkap pelaku pelem­paran bahan peledak yang menye­rupai bom. Mudah-mudahan sece­patnya diungkap. Masyarakat di­minta berdoa dan membantu polisi juga," harapnya.

Sementara itu Pangdam XVI/Pattimura usai menghadiri syukuran HUT Kodam XVI/Pattimura ke-13 meminta warga Kota Ambon me­nahan diri. Pasalnya, tinggal satu bulan lagi akan dihelat event MTQ Nasional XXIV di Kota Ambon.

"Mari kita hargai kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat. Di hari ulang tahun Pattimura ini mas­yarakat Maluku harus menghar­gainya sebagai pahlawan yang harus dihormati dan dibanggakan," tandasnya.

49 Warga Luka Berat

Bentrokan berdarah yang terjadi kawasan persimpangan Jalan Rijali dan Tulukabessy, Kecamatan Siri­mau, Kota Ambon, memakan korban sebanyak 49 orang luka-luka. Selain itu, tiga unit rumah dan 10 unit sepeda motor juga ikut terbakar.

Data yang dihimpun Siwalima dari Humas Polda Maluku dan sejumlah rumah sakit di Kota Ambon menyebutkan, sebanyak 49 orang luka-luka termasuk ada juga yang sudah memilih pulang ke rumah.

Sedangkan tiga unit rumah yang terbakar di kawasan Mardika itu milik keluarga Picaully, Berhitu dan Maruanaya. 10 Unit sepeda motor yang terbakar tersebar di Batu Merah (lima unit) dan di kawasan Mardika (lima unit).

Direktur Rumah Sakit (RS) Sumber Hidup, HJ Huliselan menjelaskan, rumah sakit yang dipimpinnya itu awalnya didatangi sebanyak 44 korban. Dari jumlah itu, 6 orang rawat nginap di Sumber Hidup, sisanya dirujuk ke RSUD Haulussy Kudamati Ambon dan ada yang memilih pulang setelah mendapat perawatan intensif.

"Jumlah awal itu 44 orang, yang tinggal rawat nginap 6 orang, sisanya dirujuk ke RSUD. Baik yang dirujuk maupun yang pulang ke rumah itu sebelumnya kita sudah berobat dan melakukan observasi selama satu jam," jelasnya.

Menurut Huliselan, puluhan korban luka-luka itu akibat terkena serpihan bom, panah wayer dan luka bakar. Para korban itu, di antaranya Vicktor Makatita, Alfret Titalessy, Michael Muskita, Hendra Latupe­rissa, Marsel Taberima dan Lekry Rusli.

Sedangkan di RS Bhakti Rahayu terdapat 11 orang, 4 orang sudah pu­lang ke rumah setelah mendapat pera­watan intensif. Para korban dianta­ranya Gilbert Wattimena, Gidieon Akihary, Jovan Hendrik, Rudy Manu­puty, Rein Louhena, Deni Telehala, Joni Horhoru, Valen, Anyong K, Samy Salampessy dan Nexon Weno.

RSUD Haulussy diantaranya, Hendrik Frans, Yan Muriani, Brian Huliselan, Jemy Siahaya, Yeni Sapulette, Yulius Kakisina, Firno Luhukay, Naldo Tuankotta, Novendra Huli, Frangky Ruhulesin, Eswal Tentua, Yongky Talakua, Rence, Meriam Berhitu, Mariada Tahalele, Falen Lekatompessy, Kace Weridity, Faitan Kalede, Samual Souhoka, Elif Leimeheriwa, Januari Hendriks Bob Patty dan D Loupatty.

Para Korban di RS Al-Fatah yakni Aris Fadila, Ely, Firman Bombay, Odel, Hamdan Tanase, Firman Tukoway dan Udin. Sedangkan di RS Tentara, Frangky Tuanakota. (S-32/S-19)

++++
http://www.ambonekspres.com/index.php?option=read&cat=53&id=38213
RABU, 16 Mei 2012 |

Bentrokan Pecah, 57 Orang Luka-Luka

Rombongan Obor Pattimura Dihujani Batu

Ambon, AE—Sakralnya Peringatan HUT Pattimura dinodai bentrok warga. Bentrok pecah ketika arak-arakan obor memasuki Jalan Tulukabessy, antara Negeri Batumerah dan Kelurahan Rijali, Selasa pukul 05:15 Wit, kemarin.

Diperkirakan 57 orang luka, tiga rumah dan enam kendaraan bermotor hangus dibakar. Sebuah ledakan besar terjadi. Diduga bom rakitan.

Tidak ada korban jiwa. Namun saat bentrok mulai pecah aparat keamanan hanya segelintir, padahal jumlah massa begitu besar. Letupan tembakan ke atas berkali-kali, namun kedua kelompok tetap merangsek maju. Hujan batu antara kedua kelompok tak terhindarkan.

Informasi yang dihimpun api obor yang dinyalakan di gunung Saniri pulau Saparua, tidak terselamatkan. Akibat bentrok pemuda Batumerah dan salah satu kelompok pemuda lainnya di seputaran Karpan dan belakang Soya itu, ritual adat sekali setahun untuk memperingati semangat juang Kapitan Pattimura itu jadi kacau balau. Api unggun di Pattimura Park khabarnya dibakar tidak menggunakan obor dari gunung Saniri di Negeri Tuhaha itu.

Pantauan Ambon Ekspres, suasana semula aman ketika obor Pattimura diiringi para pemuda Batumerah yang hampir mencapai 100 orang itu. Setelah obor diserahkan oleh Upulatu Hative Kecil di depan tanjung Tantui, bahkan pasukan cakalele tidak pulang ke Hative, tetapi menjadi pasukan cakalele yang mengantar pemuda Batumerah masuk ke Kota menuju Pattimura Park.

Tidak tahu siapa yang memulai, lemparan batu melayang diatas rombongan obor Pattimura dan pasukan cakalele. Situasi yang hikmat seperti itu berobah 180 derajat ketika sampai di Tulukabessy. Terlihat obor-obor melayang di udara. Ada yang jatuh dekat penonton ada pula yang "berlari" mengejar warga lainnya.

Saling lempar obor menjadi tak terelakkan. Kejar-kejaran terjadi. Pemuda Batumerah mengejar kelompok pemuda lain ke arah tanjakan Karpan maupun belakang Soya. Mereka sangat marah, setelah pelemparan obor itu. Baku lempar batu kemudian terjadi. Dua kelompok massa sambil menahan serangan, berusaha merangsek maju.

Aparat keamanan tak berdaya. Hanya melepaskan tembakan ke atas. Jumlah mereka masih tampak lebih sedikit dari jumlah massa kedua kelompok yang bertikai. Massa Desa Batumerah mundur perlahan sambil menahan serangan massa dari tanjakan Karpan.

Akhirnya sebuah rumah di jalan Mutiara tak jauh dari Desa Batumerah jadi sasaran bakar-bakar. Perabot rumah milik keluarga Picauli ini ikut ludes. Satu kendaraan roda dua di jalan tersebut yang ditinggal lari pemiliknya, dibalik di atas aspal lalu dibakar.

Salah satu pemuda Desa Batumerah Ari menuturkan, lemparan obor yang tampaknya dikira jadi pemicu bentrok, menurut dia karena batu lebih dahulu dilemparkan ke arah rombongan pembawa obor. Dan sebelum ini terjadi, kelompok pemuda lain terlihat ingin mengambil obor Pattimura, tetapi tidak diberikan.

"Dorang lalu masuk katong barisan, sambil cakalele, seret-seret parang di aspal tetapi katong seng pusing, lalu tiba-tiba ada batu jatuh," ungkapnya.

Lemparan batu pun berbalas obor "terbang". Penonton di sisi-sisi jalan bahkan tak luput dari sasaran. Barisan pembawa obor dan kelompok pemuda "penyusup" yang bercakalele maupun penonton, semua lari. Situasi menjadi tak terkendali.

Mengetahui kejadian tersebut, massa lain dari dua kelompok terus berdatangan. Kosentrasi massa terus meningkat. Hujan batu kembali terjadi, beberapa orang luka-luka terkena lemparan batu. Bahkan satu anak panah terlihat menancap di dada kiri salah pemuda kelompok Batumerah. Dia jatuh dan dipapah beberapa rekannya.

Sekira pukul 06:15 WIT, sepasukan BKO TNI-AD Yonif 131 Bukit Barisan memasuki medan. Juga sebuah panser kavaleri dan sebuah mobil water canon, saling serang akhirnya terhenti. Namun massa kedua kelompok masih terkonsentrasi. Aparat dengan pengeras suara meminta warga secara persuasif tenang dan kembali ke rumah masing-masing.

Namun warga Batumerah sempat dibuat emosi, oleh sepasukan aparat Brimobda Maluku datang dengan tameng anti huru hara. Warga pun memprotes. Tak lama mereka ditarik, berganti aparat TNI yang melakukan penyekatan setapak demi setapak. Hingga seluruh warga pulang ke rumah masing-masing sekira pukul 07:30 wit.

Akibat bentrok yang terjadi jalan-jalan sepi lengang. Terminal Mardika dan pasarnya biasa ramai penumpang dan berjubel pembeli kini terbalik. Satu-satunya jalan masuk atau keluar kota Ambon di Desa Batumerah sempat tak dilalui kendaraan. Warga hanya berjaga-jaga kalau-kalau muncul bentrok susulan.

Sementara itu salah satu warga yang mendiami kawasan perbatasan, mengaku sedih dan serba salah. "Katong ini serba salah, sama saja warga kelas dua, tidak ada jaminan keamanan untuk kami," ujar seorang bapak yang rumah saudari perempuannya dibakar massa di Jalan Mutiara.

Padahal ungkap dia, rumah tersebut baru saja selesai dibangun, terbakar akibat bentrok 11 September 2012 lalu. "Biar saja pemerintah bayar kembali," katanya.

Udin (30) warga Lorong Tahu heran atas kinerja aparat keaamanan, khususnya intelejen. "Di Maluku ini mungkin tidak ada intelejen kapa ya?, sama saja buang-buang biaya mereka disekolahkan, tetapi datang tugas di Ambon, konflik warga masih saja terjadi," sesal dia sekaligus sinis.(CR7/M1/HIR/CR1)

ShareThis

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Gabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/

Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*

CLICK Here to Claim your Bonus $10 FREE !
http://adv.justbeenpaid.com/?r=kQSQqbUGUh&p=jsstripler5
.

__,_._,___

ads

Ditulis Oleh : Gadget News and Reviews Hari: 13.38 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar