http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/30/316374/265/114/Buruh-Ajukan-Empat-Tuntutan
Buruh Ajukan Empat Tuntutan
Senin, 30 April 2012 00:00 WIB
TERKAIT
a.. Polri Tegaskan Tak Gunakan Peluru Tajam Amankan Demo
b.. Polisi akan Tindak Tegas Pelaku Anarkistis saat May Day
c.. Polisi Siapkan Pengalihan Arus untuk 1 Mei
LEBIH dari 170 ribu buruh di berbagai wilayah di Indonesia diperkirakan
akan turun ke jalan guna memperingati Hari Buruh Sedunia, besok. Di
Jabodetabek, delapan federasi serikat buruh akan mengerahkan 15 ribu orang
untuk melakukan aksi damai.
Mereka tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia,
Federasi Ikatan Serikat Buruh Indonesia, Federasi Serikat Pekerja
Indonesia, Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia, Federasi Serikat
Buruh Independen, Forum Buruh Narogong, Serikat Buruh Jabotabek
Perjuangan, dan Serikat Pekerja Pariwisata.
Mereka akan melakukan aksi jalan bersama (long march) dari Bundaran Hotel
Indonesia (HI) hingga Tugu Proklamasi. Dalam aksi May Day besok, mereka
akan menyuarakan empat tuntutan kepada pemerintah.
Keempat tuntutan itu ialah menolak outsourcing, membersihkan birokrasi
dari korupsi, berantas mafia peradilan perburuhan, dan upah layak menuju
kesejahteraan buruh.
"Hal-hal tersebut sudah 100% merampas hak buruh," tegas President Labour
Working Group (LWG) Bambang Eka, saat ditemui di Gedung Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jakarta,
Jumat (27/4).
Menurut Bambang, praktik kerja kontrak ilegal telah nyata-nyata merampas
hak hidup layak buruh. "Tidak ada jaminan kepastian kerja dan tidak ada
pesangon sehingga hidup buruh menjadi semakin miskin," jelas Bambang.
Maraknya mafia peradilan hukum, tukas dia, semakin membuat buruh tidak
berdaya. "Buruh selalu dikalahkan karena tidak punya banyak uang untuk
melakukan tuntutan."
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengimbau agar
aksi buruh berlangsung tertib, aman, dan damai.
"Para pengusaha dan pekerja diharapkan bekerja sama agar dapat merayakan
May Day dengan berbagai kegiatan positif."
Dalam pandangan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan
Wanandi, keadaan perburuhan di Indonesia saat ini, khususnya buruh sektor
informal, masih sangat memprihatinkan. "Sektor informal yang masih 70% itu
sangat menyedihkan. Nasib buruh yang masih berada di sektor informal
tersebut harus diperjuangkan."
Buruh sektor informal, Sofjan menjelaskan, ialah yang bekerja di usaha
menengah kecil dan mikro, pedagang kaki lima, dan buruh-buruh yang
bekerja, tapi belum mempunyai gaji tetap, jaminan sosial, dan uang-uang
kompensasi lainnya.
Salah satu cara agar jumlah buruh di sektor informal berkurang, sambung
Sofjan, ialah dengan meningkatkan jumlah industri padat karya.
Ia menambahkan, banyak pengusaha yang tidak ingin masuk ke industri padat
karya karena mahalnya biaya produksi akibat ekonomi biaya tinggi. "High
cost terjadi karena masih kurangnya infrastruktur dan suku bunga yang
masih tinggi."
Ketua Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial Apindo Hariyadi Sukamdani
menambahkan, semestinya pengusaha, pemerintah, dan buruh jangan hanya
memperjuangkan upah dan kesejahteraan. "Tetapi buatlah gerakan yang bisa
mendorong agar tidak banyak lagi buruh yang bekerja di sektor informal."
(*/X-7)
--
I am using the free version of SPAMfighter.
We are a community of 7 million users fighting spam.
SPAMfighter has removed 756 of my spam emails to date.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len
The Professional version does not have this message
Kunjungi situs INTI-net
http://groups.yahoo.com/group/inti-net
Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/
Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com
*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
0 komentar:
Posting Komentar