Ref: : "Dimana ada asap disitu ada api", kata pepatah melayu kuno.
http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/04/23/ArticleHtmls/TENDER-PENGADAAN-SIMULATOR-SIM-Djoko-Susilo-Dituding-Terima-23042012006016.shtml?Mode=0
TENDER PENGADAAN SIMULATOR SIM Djoko Susilo Dituding Terima Suap
JAKARTA
Divisi Propam Polri sedang memeriksa kasus ini.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI Inspektur
Jenderal Djoko Susilo dituding menerima suap senilai Rp 2 miliar dari
perusahaan pemenang tender proyek simulator mengemudi (driving simulator)
pada 2011. Selain itu, sejumlah pejabat di Inspektorat Pengawasan Umum
(Irwasum) Polri juga disebut-sebut mendapat rasuah senilai Rp 1,7 miliar.
Pemberian uang kepada Djoko, yang sekarang menjabat Gubernur Akademi
Kepolisian RI, diungkapkan Sukotjo S. Bambang, Direktur Utama PT Inovasi
Teknologi Indonesia, yang menjadi mitra PT Citra Mandiri Metalindo Abadi
dalam menggarap proyek senilai Rp 196,87 miliar.
Menurut Sukotjo, dirinya diperintahkan Budi Susanto, Direktur Utama Citra
Mandiri Metalindo, mengantarkan uang senilai Rp 2 miliar pada 13 Januari
2011. Uang dalam pecahan seratus ribu itu dikemas dalam kardus penyimpan
onderdil Honda. "Saya mengantarkan uang itu ke kantor Djoko," katanya
kepada Tempo beberapa waktu lalu. "Uang itu diterima Tiwi, sekretaris
pribadi Djoko." Sukotjo menjelaskan pemberian uang terkait dengan proyek
simulator mengemudi yang digunakan dalam seleksi penerbitan surat izin
mengemudi. Citra Mandiri Metalindo Abadi baru saja memenangi tender
pengadaan driving simulator roda dua dan roda empat senilai Rp 196,87
miliar di instansi yang dipimpin Djoko.
Sukotjo mengaku dilibatkan sejak awal oleh Budi dalam persiapan tender
pengadaan
yang sumber dananya berasal dari penerimaan negara bukan pajak 2011, meski
belakangan mereka pecah kongsi. Budi melaporkan Sukotjo melakukan penipuan
ke Kepolisian Resor Bandung dan saat ini tengah menjalani persidangan di
Pengadilan Negeri Bandung.
Pemberian uang itu, Sukotjo menduga, sebagai kompensasi atas proyek yang
diterima Budi.
Sebab, Citra Mandiri Metalindo tidak memiliki pengalaman dalam pengadaan
jenis tersebut.
"Perusahaan bergerak dalam pembuatan tutup botol," ujarnya."Tapi dia bisa
dapat proyek itu karena sangat dekat dengan Djoko." Budi Susanto
membenarkan pernah memerintahkan Sukotjo mengantarkan uang ke kantor Korps
Lalu Lintas Polri. Namun, menurut dia, uang itu bukan untuk Djoko. "Saya
hanya minta dia menitipkan ke Tiwi,
orang yang saya kenal di sana," katanya."Tidak ada yang salah, karena itu
adalah uang saya."
Djoko, saat ditemui di kantornya Kamis pekan lalu, menolak berkomentar.
"Semuanya sudah diserahkan kepada Kepala Korps Lalu Lintas Polri,"ucapnya.
Kepala Korps Lalu Lintas Pudji Hertanto mengatakan tuduhan Sukotjo itu
sedang diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan. Pejabat Pembuat Komitmen
Korps Lalu Lintas Polri Didik Purnomo mengaku tidak tahu.
Irwasum Polri Fajar Prihantono menolak diwawancarai. Surat berisi
pertanyaan yang dikirim, tidak dijawab."Bapak telah melimpahkan ke Kepala
Divisi Humas Polri," kata ajudannya.
Saud Usman Nasution ketika dihubungi Tempo, mengaku belum siap memberi
jawaban.
SETRI YASRA | SYAILENDRA (JAKARTA) | ROFIUDIN (SEMARANG) SELENGKAPNYA
LIHAT DI MAJALAH TEMPO EDISI PEKAN INI
TOP
Powered by Pressmart Media Ltd
--
I am using the free version of SPAMfighter.
We are a community of 7 million users fighting spam.
SPAMfighter has removed 372 of my spam emails to date.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len
The Professional version does not have this message
Kunjungi situs INTI-net
http://groups.yahoo.com/group/inti-net
Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/
Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com
*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
0 komentar:
Posting Komentar