Minggu, 13 Mei 2012

[inti-net] ALASAN MENARA IZINKAN SUKHOI BERMANUVER

 

Ref: Traffic control tahu bahwa gunung di daerah pegunungan tsb tingginya lebih dari 2000 m, mengapa mengizinkan untuk terbang pada 1800 m. Flight recorder atau lazim dikenal dengan nama Black Box didesign untuk memancarkan signal posisinya selama 30 hari bila berada 6000 m dibawah permukaan air. Contoh "black box" sekalipun warnanya merah, seperti gambar dibawah ini :

An example of a flight data recorder; the underwater locator beacon is the small cylinder on the far right. (English translation of warning message: FLIGHT RECORDER DO NOT OPEN)

http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/05/12/ArticleHtmls/ALASAN-MENARA-IZINKAN-SUKHOI-BERMANUVER-12052012001006.shtml?Mode=0#

ALASAN MENARA IZINKAN SUKHOI BERMANUVER
TANGERANG

Spekulasi diizinkannya Sukhoi Superjet 100 menurunkan ketinggian dari 10 ribu ke 6.000 kaki terungkap. Mulya Abdi, Pelaksana Harian Manajer Umum Menara Pemandu Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan bahwa Sukhoi diizinkan turun karena dinilai aman.
"Saat Sukhoi meminta izin turun ke 6.000 kaki, pesawat itu berada di kawasan Atang Sanjaya," kata Mulya kemarin. Itu wilayah aman untuk manuver. Jarak Atang Sanjaya dengan Gunung Salak sekitar 12 kilometer. Pesawat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak saat melakukan demonstrasi penerbangan Rabu lalu. Sebanyak 45 orang berada dalam pesawat itu.

Mulya menjelaskan, pilot Sukhoi tiga kali melakukan kontak dengan ATC Soekarno-Hatta. Pertama, saat lepas landas dari Halim Perdanakusuma. Kedua, saat izin turun ke 6.000 kaki. Ketiga, saat izin melakukan orbit (memutar) ke kanan di sekitar Atang Sanjaya. "ATC mengizinkan karena masih di area aman penerbangan," katanya.

Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi belum bisa menjelaskan penyebab kecelakaan Sukhoi. "Kami terus mencari kotak hitam pesawat Sukhoi." AYU CIPTA | ANGGA SUKMA WIJAYA | SUKMA TIGA KALI KONTAK, LALU SEPI Petugas menara pengendali (Air Traffic Control atau ATC) Bandar Udara Soekarno-Hatta tiga kali berkomunikasi dengan pilot Sukhoi Superjet 100 sebelum nahas menjemput, Rabu siang lalu. 1. Pukul 14.12 WIB. ATC mengizinkan Sukhoi terbang menuju Bogor.
2. Pilot meminta izin menurunkan pesawat dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6.000 kaki. ATC mengizinkan karena pesawat berada di area aman Atang Sanjaya. Jarak Atang dengan Gunung Salak sekitar 8 mil.
3. Setelah menurunkan ketinggian, pilot Sukhoi meminta persetujuan orbit (berbelok memutar) ke kanan di sekitar kawasan Atang Sanjaya.
4. Sekitar 20 menit kemudian, ditetapkan pesawat lost contact. CUACA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan cuaca di Bogor dan Gunung Salak pada Rabu aman untuk penerbangan. Tapi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mencatat, dari satelit terpantau awan kumulonimbus yang rapat sampai 70 persen menjulang tinggi sampai 37 ribu kaki (11,1 km).
DATA KORBAN: Pukul 10.00 WIB, di lokasi kecelakaan di lereng Gunung Salak, Sukabumi, pada ketinggian 5.800 kaki, Tim SAR menemukan 12 jasad korban.

AYU CIPTA | SUBKHAN | EVAN | JOBPIE

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Gabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/

Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*

http://adv.justbeenpaid.com/?r=kQSQqbUGUh&p=jsstripler5
.

__,_._,___

ads

Ditulis Oleh : Gadget News and Reviews Hari: 03.01 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar