http://www.equator-news.com/kapuas-hulu/20120430/jembatan-gantung-hulu-tubuk-putus
Arman Hairiadi
| Senin, 30 April 2012
Jembatan Gantung Hulu Tubuk Putus
Aktivitas Masyarakat Terganggu
Arman Hairiadi
Jembatan Gantung Dusun Hulu Tubuk
Nanga Tubuk
–
Jembatan gantung Dusun Hulu Tubuk, Desa Nanga Tubuk, Kecamatan Kalis putus. Warga meminta agar pemerintah daerah segera memperbaiki karena jembatan gantung menjadi akses satu-satunya menuju ibu kota kabupaten.
Putusnya jembatan gantung sepanjang 30 meter yang menghubungkan dua RT di Dusun Hulu Tubuk Desa Nanga Tubuk Kecamatan Kalis ini sejak Selasa, 24 April 2012 lalu. Akibatnya masyarakat terkendala dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi jembatan gantung yang putus sama sekali tidak bisa dilalui.
Berdasarkan pantauan Equator di lapangan, tali seling yang menopang jembatan tersebut sudah berkarat. Rusaknya jembatan dikarenakan tali seling pada salah satu bagiannya terputus. Diperkirakan jembatan gantung Dusun Hulu Tubuk putus akibat faktor alam.
"Jembatan gantung ini satu-satunya akses masyarakat Hulu Tubuk ke Putussibau. Karena sekarang sudah putus, otomatis aktivitas masyarakat menurun," kata Kotik, Kepala Desa Nanga Tubuk.
Karena jembatan gantung tersebut sudah tidak bisa dilalui, masyarakat pun terpaksa menggunakan jalur sungai apabila ingin ke Putussibau. Walaupun menyeberang sungai berisiko, masyarakat pun terpaksa melaluinya.
"Masyarakat Hulu Tubuk saat ini harus menyeberang sungai untuk pergi ke Putussibau, saat menyeberang itu sendiri cukup berisiko sehingga untuk menyeberangkan kendaraan roda dua pun harus nekat, kalau tidak begitu kami tidak bisa ke Putussibau untuk jualan ataupun mengurus administrasi pedesaan," ujarnya.
Selaku kades mewakili warganya, Kotik pun berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu segera membangun atau memperbaiki jembatan gantung itu. Sehingga perekonomian masyarakat dapat kembali normal.
"Kami harap jembatan gantung ini bisa dibangun baru, paling tidak diperbaiki dengan menggunakan material yang bagus. Karena kalau begini terus masyarakat susah untuk jual karet dan hasil kebun. Belum lagi sebentar lagi anak-anak SD akan mengikuti UN. Ini juga harus kita pikirkan," jelasnya. (aRm)
[Non-text portions of this message have been removed]
Kunjungi situs INTI-net
http://groups.yahoo.com/group/inti-net
Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/
Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com
*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
0 komentar:
Posting Komentar